Melihat dan Belajar Lebih Dekat Mengenai Autism Spectrum Disordeer
CEO, Kresna Usaha Satu Atap (Loak_art)
Autism spectrum disordeer dikenal
ditengah-tengah masyarakat dengan nama lain yang lebih familiar yakni “Autis”.
Autis bukanlah sebuah penyakit kronik, melainkan sebuah gangguan proses mental.
Dimana proses mental ini mampu mempengaruhi proses belajar dan tumbuh kembang
mereka. Autis pada umumnya adalah sebuah gangguan komunikasi terhadap
lingkungan sekitar. Anak yang terdiagnosa mengidap Autis pada umumnya mereka
sulit memfokuskan perhatian mereka terhadap objek atau lingkungan sekitar.
Seperti halnya dengan melakukan kegiatan yang bersifat repetisi atau
berulang-ulang. Dengan pola perikau yang seperti ini sangat dimungkinkan bahwa
anak yang mengidap Autis susah untuk belajar di sekolah pada umumnya. Sehingga
perlu adanya penanganan khusus sejak dini untuk anak-anak pengidap Autis.
Secara umum gangguan Autis terbagi
menjadi tiga faktor; faktor pertama yakni faktor Pre-Natal, atau sebelum anak lahir yaitu saat bayi masih didalam
kandungan, faktor kedua Natal atau saat prosesi bersalin, dan terakhir Post-Natal atau setelah proses bersalin.
Faktor Pre-Natal
disebabkan, ketika sang ibu terlalu banyak mengkonsumsi makan-makanan
yang banyak mengandung MSG seperti mie instant, junk food, makanan dan
minuman kaleng, serta makanan dan minuman yang banyak mengandung bahan
pengawet lainya seperti manisan kaleng, ikan asin, pestisida pada buah dan
sayur yang tidak larut di air ketika sayur dan buah tersebut dicuci sebelum
dikonsumsi. Serta dapat pula dipengaruhi oleh faktor genetis dan
hereditas. Faktor Natal atau saat bayi dilahirkan, dapat disebabkan oleh
alat-alat bersalin yang tidak steril ketika operasi. Atau penggunaan alat vacum
yang tidak tepat pada kepala bayi. Post Natal atau saat bayi sudah lahir yang
disebabkan oleh pola makan sehari-hari yang tidak sehat seperti anak terlalu
banyak mengkonsumsi makanan dan minuman yang banyak menggandung MSG, penyedap
rasa, serta mie instant, junk food,
minuman soda, makanan dan minuman kaleng baik yang berupa sari buah murni atau
manisan buah dan sayur. Kebanyakan pasien ini terdiagnosa mengidap Autis ketika
mereka masih didalam kandungan. Tetapi terlihatnya ketika mereka sudah
dilahirkan melalui pola perilaku yang dimunculkan.
Sedangkan rentangan waktu terjadinya gejala Autis ini dimulai dari rentangan
usia satu tahun sampai dengan tiga tahun. Pasien pengidap Autis tidak dapat
disembuhkan total sampai dengan 100%. Namun dapat diminimalisir dengan cara diet Glukosa atau diet gula. Diet yang
dimaksud adalah bukan berarti diet dengan cara mengurangi porsi makan. Tetapi
diet yang dimaksud adalah diet dengan cara tidak makan-makanan yang mengandung
Glukosa ataupun Kazein biasanya senyawa ini memiliki produk turunan seperti
permen gula, yogurt, susu protein sapi, dan tepung terigu. Contohnya
donat, ice cream susu, dan coklat serta makanan dan minuman yang bersifat manis
dari gula buatan atau mengandung senyawa Glukosa yang relatif tinggi.
Ada beberapa alternatif makanan dan
minuman yang dapat dikonsumsi oleh pengidap Autis beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut; Diperbolehkan mengkonsumsi jus buah dan sayur, namun yang
dihasilkan adalah jus murni tanpa mengandung gula dan susu tambahan. Hindari
mengkonsumsi buah dan sayur seperti, jeruk, kentang, terong, pear, apel, dan
bawang yang sifatnya menghitam ketika dikupas atau dibelah. Hindari pula
penggunaan susu formula atau susu dari protein hewani seperti susu sapi ataupun
susu unta. ASI adalah susu terbaik yang dapat diberikan kepada si kecil, namun
jika ASI dari ibu tidak mencukupi kebutuhannya maka ada alternatif susu lain
yang dapat di konsumsi oleh si kecil seperti susu kedelai. karena protein soya
atau kedelai tidak mengandung senyawa Glukosa melainkan protein soya mengandung
senyawa Laktosa. Susu kedelai sudah banyak beredar dipasaran baik yang
kemasannya tradisional maupun yang kemasannya praktis sepeti bubuk. Misalnya
yang ada dipasaran dalam bentuk bubuk untuk si kecil adalah susu formula SGM
Soya ini adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mendukung
suksesnya diet oleh pasien pengidap Autis.
Kenapa pasien yang terdiagnosa Autis
harus diet ketat? Karena didalam tubuh pasien Autis mengalami kelainan. Secara
fisiologi pasien yang terdiagnosa mengidap Autis organ tubuhnya tidak mampu
memproses gula lebih banyak. Karena semakin ia banyak mengkonsumsi gula maka
energinya semakin kuat sehingga lingkungan tidak dapat mengontol energi yang
dikeluarkan. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan kenapa pengidap Autis
tidak bisa diam atau hiper aktif karena salahsatunya adalah mereka kelebihan energi sehingga mereka tidak
bisa memfokuskan pikirannya.
Makan dan minuman yang berupa susu
protein hewani, gula, tepung terigu,coklat, yogurt, ice cream susu, ini
merupakan racun bagi tubuh pasien Autis. Jika mereka makan atau minum yang
mengandung bahan-bahan tersebut maka tingkat resistensi Autis akan semakin
menigkat bahkan bisa mencapai tantrum
(kejang-kejang) yang berlebihan. Satu hal lagi yang perlu diingat adalah,
hindari penggunaan penyedap makanan untuk pasien Autis.
Perlu diperhatikan juga dukungan
sosial dan pola asuh yang diberikan kepada pasien pengidap Autis. Pola asuh
yang diberikan orang tua kepada pasien Autis sedikt berbeda pada umumnya. Orang
tua pasien harus peka terhadap tumbuh kembang anak. misalnya dalam kemajuan
terapi perilaku yang sedang dijalani oleh anak tersebut Serta tingkat kesabaran
yang tinggi dalam menghadapi anak yang termasuk memiliki kebutuhan khusus ini
dengan agak sedikit berbeda dari anak normal lainya. Yakni orang tua harus
lebih aktif mengarahkan pasien untuk berinteraksi dengan lingkungan karena pada
dasarnya pasien Autis itu tidak perduli terhadap lingkungan. Artinya mereka
adalah orang-orang yang mengalami masalah terhadap komunikasi pada lingkungan
sosial mereka.
Dengan memiliki pengetahuan dan
wawasan dasar mengenai Autism Spectrum Disordeer setidaknya kita telah ikut berkontribusi aktif dalam hal kepedulian
sosial terhadap anak berkebutuhan khusus Autism Spectrum Disordeer atau
Autis. Karena banyak sekali kasus dilapangan yang menunjukan fakta bahwa
rata-rata masyarakat belum mengetahui secara umum bahwasanya anak yang mengidap
Autism Spectrum Disordeer ini memiliki potensi kecerdasan yang luar
biasa secara Intelegensi Quastion (IQ) namun ada masalah yang perlu
diperhatikan dalam diri anak tersebut yaitu rendahnya Emosinal Quastion (EQ) sehingga
dengan skor EQ yang rendah ini, anak yang mengidap Autism Spectrum Disordeer
sulit untuk mengaktualisasikan dirinya dengan lingkungan sekitar sehingga
anak pengidap Autism Spectrum Disordeer susah untuk memfokuskan
pikirannya dan menghambat usia mental anak tersebut. Ini adalah dasar pengetahuan yang harus kita miliki sebagai
bakal calon ibu yang cerdas untuk anak-anak kita nanti.
Apapun
pendidikan yang sedang kita tempuh saat ini, pasti suatu hari nanti kita akan
menjadi seorang ibu terlebih lagi kita pasti akan menjadi orang tua untuk anak
kita kelak. Seorang ibu yang cerdas bukan hanya memahami dapur, sumur dan kasur
tetapi memiliki kesiapan mental yang
matang untuk berkarir di publik dan siap untuk mendidik anak-anaknya menjadi
SDM yang berkualitas. Ini adalah idealnya seorang perempuan dari sudut pandang
kacamata saya (KWS)
Komentar
Posting Komentar